Rabu, 13 Februari 2013

Wisata Bahari Derawan Menakjubkan



Terletak di sudut timur pulau Kalimantan terbentanglah gugusan-gugusan pulau yang diberi nama Kepulauan Derawan. Di kepulauan ini terdapat empat pulau yang cukup beken di kalangan wisatawan, yaitu Pulau Kakaban, Pulau Maratua, Pulau Sangalaki dan Pulau Derawan. Saking bekennya, kepulauan Derawan menempati urutan ke empat sebagai tempat wisata bahari terpopuler di Indonesia. Hmm… penasaran dong, apa sih yang membuat dive destination ini begitu digandrungi. Beruntunglah saya pada pertengahan Mei berkesempatan plesir eeh liputan Jejak Petualang untuk Trans 7 ke Kepulauan ini. Saya berangkat bersama produser JP, Kang Budhi dan Anjas sang kameramen handal.

Di Kepulauan Derawan ada dua pulau yang bisa kita tinggali, yaitu Pulau Derawan dan Pulau Maratua. Akhirnya pilihan pun dijatuhkan kepada Pulau Derawan, karena disini fasilitas penginapannya jauh lebih beragam dibanding dengan Pulau Maratua, mulai paket promo sampe paket luxury ada disini.
Untuk mencapai Pulau Derawan, pertama kita terbang dulu ke Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dari Tanjung Redeb perjalanan dilanjutkan dengan mobil ke Tanjung Batu selama kurang lebih 2-3 jam. Dari Tanjung Batu baru deh kita nyebrang ke Pulau Derawan dengan speed boat selama 30-45 menit. Komplit! Udara-darat-laut  . cape sih memang, tapi menurut saya, perjalanan memang lebih baik dipaketkan jadi satu hari, biar capenya ngumpul, besoknya bisa deeh senang-senang.

Agenda hari berikutnya adalah liputan Danau Kakaban. Gila ga sabar banget! Soalnya Danau ini terkenal sebagai tempat tinggal empat jenis ubur-ubur yang tidak menyengat sama sekali!. Pulau Kakaban adalah pulau berbentuk Atol atau pulau berbentuk cincin, nah tengahnya itulah tempat Danau Kakaban berada. Danau yang terbentuk selama dua juta tahun ini hanya ada dua di dunia lho, di Kakaban dan di Palau. Begitu nyebur di Danau berair payau ini ! mata saya langsung disambut ribuan ubur-ubur, luarrrrrrrr biasaaaaaa! Sumpeeh speechless..seneng banget! Disini juga selain ubur-ubur saya melihat ada sejenis nudibrach.. warnanya cantik sekali.. Di sini juga ada beberapa jenis terumbu karang yang menempel di bakau pinggir danau.

Pulau Kakaban ini ngga cuma terkenal dengan danaunya, tapi ada juga dive spot yang cukup menarik disini, namanya Barracuda Spot, dari namanya ketauan toh kalo disini bakal ngeliat Barracuda yang buanyaaakk. Hmm tapi sayang, rupanya timing menyelam kami tidak pas, arus masih belum besar, jadinya belum ada gerombolan barracuda yang datang ke spot ini. Taaapiii.. bukannya kecewa yang didapat, karena di spot ini mata kami seperti disihir oleh keindahan ribuan ikan-ikan kecil yang menari-nari diantara karang..gustiii indah banget! Luar biasa…crystal clear and colorful. Udah lama saya diving ngga liat yang colorful dan meriah seperti ini.


Naah kalo yang ini lain lagi ceritanya, kalo sebelumnya kami dikelilingi ribuan ubur-ubur dan ikan-ikan colorful, kali ini di jalan menuju Pulau Maratua, speed boat kami dikelilingi oleh RATUSAN LUMBA-LUMBAAAAA.. GILA! GILAAA… suer ini salah satu moment yang ngga pernah bakal saya lupa. Mereka dengan lincah berenang dan meloncat-loncat di sebelah speed boat. Jujur nih, saking amaze-nya.. mata saya sampai cirambai (berkaca-kaca red.). Kebeneran si lautnya lagi tenaaang banget kaya kaca, jadi bisa ngeliat si lumba-lumbanya di kedalaman, kalo saya liat dari corak kulitnya sih kayanya jenis spinner dolphin. Cukup lama juga lho moment ini, ada sekitar 10 menit. Thank’s god for this breathtaking moment.

Agenda lain yang harus dilakukan disini adalah menyelam bersama manta di perairan pulau Sangalaki, soalnya disini manta jumlahnya bisa mencapai ratusan!. Tapi sayang, waktu saya menyelam untuk mencari manta, ternyata hanya ketemu 3 ekor saja. Kata dive guide kami, Otong, jumlah manta memang menurun drastis, padahal tidak ada perburuan manta disini… hmm mungkinkah hal ini disebabkan karena sumber makanan manta alias plankton jumlahnya sudah jauh berkurang. Semoga saja masalah ini cepat cepat ketemu jawabannya, karena kalau tidak, bukan tak mungkin Derawan tak lagi menawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar